Archive for Januari 2013


Tak peduli seberapa pahitnya kehidupan kita dimasa lalu,..
Kita bisa memulainya lagi dengan HARI INI ...
Karena hari ini adalah LEMBARAN BARU ...

Orang yang HEBAT bukanlah orang yang sukses dalam segala hal, tapi mereka yang mampu mengoptimalkan hari ini dengan apa yang ada ditangannya, .. dan .. SELALU MENGUCAP SYUKUR ..

Ketika kerja kita tidak dihargai, ..
saat itulah kita belajar tentang KETULUSAN ...

Ketika usaha kita dinilai tidak penting, ..
saat itulah kita belajar tentang KEIKHLASAN ...

Ketika hati kita terluka sangat dalam, ..
saat itulah kita belajar tentang MEMA'AFKAN ...

Ketika kita harus lelah dan kecewa, ..
saat itulah kita belajar tentang KESUNGGUHAN ...

Ketika kita merasa sepi dan sendiri ..
saat itulah kita belajar tentang KETANGGUHAN ...

Ketika kita harus membayar biaya
yg sebenarnya tidak perlu kita tanggung, ..
saat itulah kita sedang belajar tentang BERMURAH HATI.

Tetaplah sabar .. Teruslah bersemangat ..!!
Selalulah tersenyum!
Teruslah belajar dari pengalaman, ..
karena kita sedang ... menimba ILMU KEHIDUPAN ..!

ALLAH Subhanallahu wa ta’ala menaruh kita ditempat kita sekarang ini bukan karena Kebetulan ..!!
Akan tetapi DIA punya maksud yang TERINDAH untuk kita ...

Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar, ..
Allah memberiku kaktus berduri ..

Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, ..
Allah memberiku ulat berbulu ..

Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya ..
Betapa tidak adilnya Allah kepadaku ...

Namun seiring dengan berjalannya waktu ..
Kaktus itu berbunga indah ..
bahkan sangat indah ...
Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah,
menjadi kupu kupu yang amat cantik ..

Inilah jalan Allah ..
Semua indah pada waktunya ..
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, ..
Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.. Subhanallah.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.?" ....

Subhanallah ..
ALLAH tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru ... Bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar ....

Tapi ketahuilah bahwa ALLAH ..
selalu memberi pelangi disetiap badai ...
Senyum di setiap air mata, ..
berkah disetiap cobaan dan jawaban di setiap do'a ...

Janganlah pernah menyerah ....
teruslah berjuang ......
Hidup bukanlah satu tujuan, ..
melainkan perjalanan ..... Nikmatilah ..........

KATA-KATA DARI KAMI

Posted by XII IPA 1 SMAN 2 KARIMUN
Minggu, 27 Januari 2013

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MEMAMAH BIAK 






Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput.
2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.




Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.

Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:

Rahang Atas
MPCIICPMJenis Gigi
33044033Rahang Bawah

I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.

Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.

Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.

Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.

Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.

Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.

Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.

Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).

Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH(gas bio).
 

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MEMAMAH BIAK

Posted by XII IPA 1 SMAN 2 KARIMUN


Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :


1. Bentuk akar- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun- Monokotil : Melengkung atau sejajar- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon- Monokotil : satu buah keping biji saja- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang- Monokotil : Tidak terdapat kambium- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
A. Contoh tumbuhan monokotil :
- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

JAGUNG (salah satu contoh tanaman monokotil)
Sistimatika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.

MANFAAT TANAMAN
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutanke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a) Batang dan daun muda: pakan ternak
b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c) Batang dan daun kering: kayu bakar
d) Batang jagung: lanjaran (turus)
e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goring
MANGGA (salah satu contoh tanamana dikotil)
Sistimatika tanaman

Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m., pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.

Batang
Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuh-tumbuhan yang tumbuh lurus keatas. Bagian ini mengandung zat-zat kayu, sehingga tanaman mangga tumbuh tegak, keras, dan kuat. Bentuk batang mangga tegak, bercabang agak kuat, daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang. Kulitnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna kulit yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Berikut ini beberapa perbedaan pohon mangga yang berasal dari biji dengan pohon mangga yang berasal dari sambungan atau tempel.
Berasal dari biji
Berasal dari sambungan atau temple
Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
batang lebih pendek dan cabangnya membentang
Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
Umur hanya mencapai 80 th, bahkan kurang
Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
Sudah mulai berbunga setelah berumur 1 th

Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran.

Macam-macam bentuk daun:
Lonjong dan ujungnya seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/ melipat atau menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm, tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah bewarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 th atau lebih.

Bunga
Bunga mangga dalah bunga majemuk. Dalam keadaan normal bunga majemuk tumbuh dari tunas ujung, sedang tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan bunga, tetapi ranting daun biasa. rangkaian bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang tidak berbulu. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Setiap rangkaian bunga ada bunga jantan dan bunga hermaprodit (bunga byang berkelamin dua yakni jantan dan betina). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak dari bunga hermaprodit. dan jumlah bunga hermaprodit inilah yang menentukan terbentuknya buah, dan yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang dan baunya harum. Prosentase bunga hermaprodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya\, yaitu dari 1,25%-77,9%.

Kelopak bunga dan mahkota
Kelopak bunga biasanya ada 5, demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8, warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. warna bagian tepi daun mahkota bewarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.

Benang sari
Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan benang sari yang steril hanya pendek.

Kepala putik dan tepung sari
Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan berubah warnenya menjadi ungu p[ada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buah
Bakal buah ini tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang bentknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.

Buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm.Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang dan ada juga yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang memebengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada yang manis dan ada yang kurang manis.

Biji
Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya bervariasi. Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang poliembryonal.

KegunaanMangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujakatau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengancabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik.


Tulang-tulang penyusun rangka



Di dalam tubuh manusia tersusun rangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan dan berkoordinasi satu sama lain dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penunjang tubuh, pelindung bagian dalam tubuh dan lain-lain. Berikut di bawah ini adalah daftar nama-nama tulang pada tubuh manusia berdasarkan letaknya :
1. Tengkorak ( bagian kepala belakang )
- tulang dahi / frontale
- tulang ubun - ubun / parientale
- tulang kepala belakang / osipital
- tulang baji / sphenoid
- tulang pelipis / temporal
- tulang tapis / etmhoid




2. Tengkorak ( bagian kepala muka )
- tulang rahang atas / maxilla
- tulang rahang bawah / mandibula
- tulang pipi / ozigomatycum
- tulang langit - langit / hyodem
- tulang hidung / osnale
- tulang airmata / lacrimale
3. Tengkorak ( bagian pelindung telinga )
- tulang palu / maleus
- tulang landasan / incus
- tulang sanggurdi / stapes
4. Rangka Badan ( ruas tulang belakang / columna vertebraris )
- tulang leher / vertebra servicallis
- tulang punggung / vertebra toracallis
- tulang pinggang / vertebra lumballis
- tulang kelangkang / vertebra osacrum
- tulang ekor / vertebra consigeus
5. Rangka Badan ( tulang dada )
- tulang hulu
- tulang badan / corpus sterni
- tulang tajuk / proccesur xypoideus
6. Rangka Badan ( tulang rusuk )
- tulang rusuk sejati / costae verae
- tulang rusuk palsu / costae spurice
- tulang rusuk melayang / costae fluctuantes
7. Rangka Badan ( tulang gelang bahu )
- tulang belikat / clavicula
- tulang selangka / scapula
8. Rangka badan ( tulang panggul )
- tulang usus / illium
- tulang duduk / icium
- tulang kemaluan / pubis
9. Tulang Anggota Badan ( tulang lengan 0
- tulang lengan atas / hamerus
- tulang hasta / ulna
- tulang pengumpil / radius
- tulang pergelangan tangan / corpus
- tulang telapak tangan / metacarpus
- tulang jari tangan / falanges digitarium
10. Tulang Anggota Badan ( tulang tungkai )
- tulang paha / femur
- tulang tempurung lutut / patella
- tulang kering / hibia
- tulang betis / fibula
- tulang pergelangan kaki / tarsus
- tulang telapak kaki / metatarsus
- tulang jari kaki / falanges

Tulang-tulang penyusun rangka

Posted by XII IPA 1 SMAN 2 KARIMUN

Popular Post

- Copyright © 2013 SMA Negeri 2 Karimun -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -